Minggu, 15 November 2009

BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Dalam bisnis, etika tentunya sangat diperlukan guna menghasilkan pasar dan persaingan yang sehat dalam dunia bisnis. Seebab dunia bisnis yang sehat tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu Negara.
Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sudah saatnya dunia bisnis kita mampu menciptakan kegiatan bisnis yang bermoral dan beretika, Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita optimis dapat menghadapi era globalisasi dengan lebih siap dan memperbaiki dunia bisnis kita.
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis.
Kecenderungan makin banyaknya pelanggaran etika bisnis membuat keprihatinan banyak pihak. Pengabaian etika bisnis dirasakan akan membawa kerugian tidak saja buat masyarakat, tetapi juga bagi tatanan ekonomi nasional. Disadari atau tidak, para pengusaha yang tidak memperhatikan etika bisnis akan menghancurkan nama mereka sendiri dan negara.
Salah satu media yang menjadi wahana bagi perusahaan untuk melanggar etika adalah iklan. Saat ini banyak kita jumpai iklan-iklan suatu produk di media cetak dan media elektronik yang menyindir produk lain saingannya. Memang iklan tersebut terlihat sangat menarik namun dari segi etika berbisnis iklan-iklan tersebut terlihat sedikit tidak pantas, sebab begitu merendahkan produk saingan sejenisnya.


BAB II
Pembahasan

Salah satunya yang membuat kami tertarik adalah iklan sebuah produk permen di televisi yang terkenal dengan seruan “Makannya permen kopiko-song sih..! Nih yang berisi… Permen kopi pake isi......”.. Mungkin iklan ini luput dari perhatian kita karena selama ini iklan-iklan yang tidak beretika banyak didominasi oleh iklan-iklan operator selular.
Dalam iklan tersebut dibintangi oleh dua orang bintang iklan si “A” yang memakan permen kopi “kosong” terlihat sangat bodoh karena tidak dapat menjawab pertanyaan dari temannya si “B” yang memberikan pertanyaan aneh “Kenapa superman jubahnya di belakang ?”. Lalu si “B” menepuk pundak si “A” dan jatuhlah permen kopi “kosong” tersebut dengan bunyi yang nyaring, lalu si “B” berkata “Pantesan makannya permen kopi-ko song sih..! Nih yang berisi… Permen kopi pake isi......”.
Kalau melihat dari iklan itu nampak sekali suatu nilai emosional yang ditonjolkan dan tidak menampakkan nilai etika dan edukasi sama sekali. Berikut kami jabarkan :
1. “Permen kopi-ko song” :
Nampaknya kalimat tersebut jelas ingin menyindir saingan produk mereka, dari cara penyebutan dan pemenggalan serta pengucapan kata “kopi kosong” saja jelas kita dapat mengetahui merk apa yang mereka maksud

2. Pertanyaan aneh yang tidak bisa dijawab :
Ini seolah-olah seseorang terlihat bodoh karena memakan produk “permen kopi kosong”, padahal tidak ada hubungannya antara orang tersebut bisa menjawab atau tidak dengan permen yang ia makan.


3. Bunyi yang nyaring ketika permen itu jatuh :
Kejadian ini seolah menjelaskan poin diatas bahwa tong kosong nyaring bunyinya, artinya produk yang mereka maksud tidak memberikan sesuatu manfaat apapun bagi konsumennya.

Dari ketiga poin diatas nampak sekali kalo nilai nilai emosi yang sangat ditonjolkan dalam iklan tersebut. Sehingga, dimana fungsi iklan sebagai informasi terhadap masyarakat tidak nampak dan tidak memberikan nilai edukasi apalagi hiburan.

BAB III
Penutup


Kesimpulan
Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan membawa etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.
Contoh iklan tersebut menurut kami bukan hanya tidak memenuhi etika antara sesama pelaku bisnis tetapi juga tidak memberikan nilai edukasi bagi masyarakat dan cenderung membodohi masyarakat. Inilah akibat dari pandangan yang salah terhadap prinsip berbisnis “What is legal is ethical” asal tidak melanggar hokum ya etis. Memang iklan tersebut sah-sah saja karena tidak melanggar hukum dan menggambarkan kebebasan untuk berekspresi namun ada baiknya kebebasan tersebut tetap dibatasi dengan etika.

Saran
Saran dari kami dalam membuat iklan, sebaiknya produsen suatu produk lebih memperhatikan etika dalam berbisnis, selain itu juga memperhatikan aspek-aspek lain seperti nilai edukasi dsb.
Dengan membuat iklan yang bagus dan baik serta menjelaskan bagaimana produk dan merk yang dipromosikan serta keunggulan produk tersebut sudah cukup untuk mengenalkannya kepada masyarakat tidak perlu menjelek-jelekkan merk lain untuk mempromosikan suatu produk.
Kelompok : Anton Suracnman ( 10206122 )
Rifal Mayfrisah ( 10206820 )

Juduk Penulisan : ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM MINERAL DIKOTAMADYA SURABAYA
Penulis : Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani*
Sumber :http://pdf-search-engine.com/online-pdf-view.php?pdf=http://elmurobbie.files.wordpress.com/2008/06/analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen-dalam-pembelian-air-minum.pdf
Latar Belakang Masalah :
Perkembangan bidang industri yang semakin ketat terutama dikota Surabaya membawa dampak yang cukup komplek bagi lingkungan perusahaan sendiri, diantaranya adalah masalah air karena air minum yang benar – benar bersih, bebas polusi, dan menyehatkan membawa pengaruh terhadap prilaku konsumen dalam mengkonsumsi air mineral. Untuk itu produsen memerlukan strategi dengan tujuan mencapai keunggulan bersaing dan memerlukan informasi tentang faktor – faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.
Rumusan masalah :
1. Apakah faktor-faktor individual consumer yang terdiri dari pendidikan, penghasilan dan faktor faktor marketing strategies yang terdiri dari harga, kualitas, distribusi dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian air minum mineral diKotamadya Surabaya?
2. Di antara faktor-faktor tersebut di atas, faktor mana yang mempunyai pengaruh dominan dalam pembelian air minum mineral diKotamadya Surabaya?
Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor individual consumer yang terdiri dari pendidikan, penghasilan dan faktor faktor marketing strategies yang terdiri dari harga, kualitas, distribusi dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian air minum mineral diKotamadya Surabaya.
2. Untuk mengetahui faktor mana yang mempunyai pengaruh dominan dalam pembelian air minum mineral diKotamadya Surabaya.
Metodologi Penelitian :
1. Variabel Penelitian
Variabel dependent yaitu perilaku konsumen (Y)
Variabel independent (X) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral, dirinci menjadi enam variabel yang meliputi:
2. Data
Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden berdasarkan daftar pertanyaan dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor Statistik Jatim.
3. Metode Penentuan Sampel
Incidental Sampling, Jumlah responden yang akan diambil sebanyak 200 orang.
4. Alat Analisis
Regresi linier berganda, yaitu:
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + B6X6 + e
Keterangan : Y = perilaku konsumen
B0 = intersep
B1 s.d B6 = koefisien regresi yang akan dihitung
X1 = pendidikan, X2 penghasilan, X3 = harga, X4 = kualitas, X5 = distribusi, X6 = promo
e = variabel pengganggu
Hasil penelitian :
1.Ternyata hipotesis pertama diterima, bahwa perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi, ini ditunjukkan oleh Fhitung = 34,677 lebih tinggi dari Ftabel = 2,14, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan koefisien determinasi ganda (R Squared) sebesar 0,5188.
2. Hipotesis kedua yaitu harga mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku
konsumen air minum mineral dinyatakan diterima.
Kelompok :
Anton Surachman (10206122 )
Rifal Mayfrisah (10206820 )



Judul Penelitian : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT
BALI

Penulis : BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI

Sumber : http://www.pdf-search-engine.com/strategi-pemasaran-pdf.html

Latar belakang : Dalam upaya meningkatkan pangsa pasar yang dimiliki, PT
X perlu melakukan analisis kondisi internal dan eksternal
yang mempengaruhi kondisi perusahaannya perusahaan perlu
melakukan evaluasi kembali terhadap strateg pemasaran yang
telah diterapkan selama ini, sehingga mampu memanfaatkan
seluruh kekuatan dan peluang yang ada serta mampu
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang dihadapi.
Bila strategi pemasaran dapat dilakukan dengan tepat, maka
diharapkan perusahaan mampu meningkatkan pangsa
pasarnya,sehingga keuntungan yang diperoleh.

Masalah penulisan :belum mampu menyusun strategi pemasaran yang tepat karena
kurangnya informasi mengenai ”trend” dan jumlah permintaan
DOC di Bali
tujuan penulisan : bertujuan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal
yang dihadapi perusahaan dan menyusun rencana serta
strategi yang tepat bagi pemasaran perusahaan

Metode penelitian : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset
deskriptif, yairu dilakukan pengumpulan data untuk menjawab
permasalahan yang ada.Pengumpulan data selama penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode survai (Umar, 2000 dan
Rangkuti, 2002).

Sampel : Penelitian dilakukan pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
pemasaran DOC (day old chicks) pedaging pada makalah ini disebut PT X.


Hasil Penelitan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT X Unit Bali berada pada sel IV,
yang masuk ke dalam kelompok pertama yaitu strategi tumbuh dan bina.
Formulasi strategi yang disarankan adalah : 1) melakukan riset pasar;
2) melakukan promosi penjualan dan 3) melakukan analisis kembali
terhadap sistem dalam pola kemitraan yang telah diterapkan agar mampu
menyerap lebih banyak DOC.